MENU
  • Home →
    • Version 1
    • Version 2
  • Megamenu
    • Travel
    • Lifestyle
    • Fashion
    • Beauty
    • Travel
      • Travel
      • Features
      • Blog
      • Download
      Cover Lagu Keren

      kahwkahwkahwkahwkahwkhakwhakwhakiwa

      • Home
        • Version 1
        • Version 2
      • Megamenu
        • Travel
        • Lifestyle
        • Fashion
        • Beauty
        • Travel
          • Travel
          • Features
          • Blog
          • Download

          Home Hiburan Adaptasi Gagal? Berikut Review Film Dilan

          Adaptasi Gagal? Berikut Review Film Dilan

          Hotlas Mora Sinaga February 07, 2018 3


          Film Dilan 1990 tidak hanya ditunggu-tunggu oleh kalangan remaja atau pecinta film romansa. Faktanya, para penikmat sastra juga menanti-nantikan film adaptasi novel dengan judul yang sama karya Pidi Baiq ini. Apakah adaptasi film ini gagal? Berikut review-nya:

          Dari sekian banyak ekspektasi kemasan Film Dilan 1990, pasti menyimpulkan berhasil atau tidaknya film ini mengadaptasi novelnya. Saat pertama kali diumumkan siapa yang memerankan Dilan, banyak kekecewaan bermunculan. Seperti diketahui, pemerannya adalah Iqbaal "CJR", sementara pemeran pacarnya Dilan, yakni Milea adalah Vanesha Prescilla.

          Jujur saja, ada sedikit kekhawatiran dan kekecewaan dari saya pribadi soal bagaimana nantinya film ini jika diperankan mereka berdua. Keduanya sama-sama baru di industri perfilman. Apalagi Iqbaal berasal dari boy band remaja, yang notabennya belajar bernyanyi dan menari bukan berakting.

          Saya pun tidak sendiri dalam mengungkapkan kekecewaan tersebut. Banyak netizen yang juga me-review trailernya dan mengaku kecewa meski belum menonton filmnya yang tayang 25 Januari 2018 lalu.

          Namun setelah menonton filmnya, ungkapan 'pemilihan Iqbaal sebagai Dilan sepertinya tidak salah-salah banget' pun muncul. Pasalnya, ada beberapa kalimat romantis 'khas Dilan' yang berhasil Iqbaal ucapkan dengan mantap.

          "Keduanya luar biasa surprisingly good," kata Aby Kusdinar, di chanel Youtube, Keepindinc. Kupas Film.

          Meski begitu, mungkin karena pengalamannya yang minim di industri film, performa Iqbaal tidak sepenuhnya stabil. Iqbaal juga cenderung menjadi dirinya sendiri yang lebih segar, ringan dan santai, sehingga karakter Dilan yang pujangga pun sedikit pudar.

          Selain itu, julukan Dilan sebagai "Panglima Tempur" tampaknya kurang pas jika diperankan Iqbaal. Karakter Dilan di novel sebagai pimpinan tak terkalahkan begitu tergambar dengan baik. Namun di film ini, Dilan versi Iqbaal seperti cowok bandel slengekan yang suka nongkrong saja, namun jago berkelahi dan berhati lembut.

          “IYA IQBAL muka sunda, mewakilkan Dilan sunda, dari bandung, Tapi karakter laki laki yang suka tawuran gak dapet di IQBAL, gregetnya laki laki macho juga kurang. kalo ngeritik boleh dong? ini bukan ngebully tapi jujur kekecewaan readers yang melihat peran yg dibawakan IQBAL :(,” kata akun Jenni Theressa, lewat Twitter-nya.

          Karakter Lain




          Di sisi lain, film Dilan 1990 tampaknya kurang menonjolkan karakter pendukungnya, seperti Piyan, Anhar, Wati dan lainnya. Padahal di novelnya, semua karakter itu begitu tergambar dengan kuat. Sementara di filmnya, mereka semua benar-benar berperan sebagai pendukung saja.

          Hal itu membuat karakter pendukung yang sebenarnya mewarnai kehidupan Milea dan Dilan malah kurang terasa kehadirannya. Meski begitu, karakter ibunda Dilan cukup berhasil menggambarkan perempuan penyayang dan humoris di film ini.


          Sisi Teknis


          Menurut Aby Kusdinar, di chanel Youtube, Keepindinc. Kupas Film, teknik pengambilan gambar di film Dilan 1990 kurang optimal. Permainan color grading cenderung gagal dalam film ini.

          "Gua sangat kecewa dengan sinematografinya. Bahkan dibandingkan (film) Dear Nathan, ini (Dilan 1990) sedikit di bawah Dear Nathan. Mulai dari sinematografi, tata gambar," kata Aby.

          Bahkan jika dibandingkan dengan film remaja sebelum Dilan 1990, yaitu Posesif, teknik pengambilan gambar Dilan 1990 kalah jauh. "Dilan dua tingkat di bawah kualitas sinematografinya Posesif, yang menurut gua belum ada tandingannya" kata Aby.

          Keseluruhan Film


          Secara keseluruhan, saya me-review film adaptasi novel Dilan 1990 ini cukup berhasil. Tidak seperti film-film adaptasi lainnya, film ini tidak banyak memotong bagian dalam buku aslinya.

          Namun, tentu tidak semuanya berhasil di masukkan. Kebandelan Dilan tidak semuanya masuk ke film. Seperti Dilan memalsui tanda tangan Ustadz buat buku kegiatan Ramadhan, dan lain-lain.

          Meski begitu, sutradara tetap berhasil memvisualisasikan karya Pidi Baiq. Karena itu juga, mungkin film Dilan jadi cenderung terasa lebih lama hampir 2 jam.

          Romantisme nan menghibur juga menjadi perpaduan yang pas dalam film ini. Terpenting, film Dilan berhasil menunjukkan bahwa cinta di zaman dulu begitu sederhana tapi tetap manis.

          Artikel Menarik Lainnya:
          - Mengapa Bisa Candu Update Sosmed?
          - Cara Tidur Nyenyak di 2018





          Tags: Hiburan
          Share:
          • Next Profil dan Fakta di Balik Band Musik Kodaline
          • Previous Cover All I Want - Kodaline Terkeren Bulan Ini

          Related Posts

          • Motorku Juga Jatuh Cinta
          • Sebenarnya Apa Itu Pribumi?
          • Adaptasi Gagal? Berikut Review Film Dilan
          • Saling Antuk Akibat si Transportasi Online
          • Tradisi Moci Tegal si Jepang-nya Indonesia
          • Soal Pribumi, Anies Maunya Apa?
          • Jangan Nonton Pengabdi Setan
          • Makanan 5 Negara Bahagia di Dunia

          3 comments :

          1. KilaFebruary 7, 2018 at 12:53 PM

            Me sangat suka "Cinta zaman dulu begitu sederhana, tapi manis"

            ReplyDelete
            Replies
            1. TabitaFebruary 7, 2018 at 3:57 PM

              Tapi kenapa manisnya diawal aja :( diakhirnya engga :(

              Delete
              Replies
                Reply
            2. KilaFebruary 7, 2018 at 4:00 PM

              Yang manis blm tentu bikin bahagia kok

              Delete
              Replies
                Reply
            3. Reply
          Add comment
          Load more...

          Terimakasih sudah membacanya! Tetap berbuat baik adalah pilihan.

          Newer Post Older Post Home
          Subscribe to: Post Comments ( Atom )
          Designed by OddThemes

          About Author

          I'm Susanna, I blog about travel.

          This season, the American designer will showcase a series of historic objects from the New York museum's.

          Stay Connected

          Popular Posts

          • Ini Arti Martin Tua Sebenarnya
          • Saling Antuk Akibat si Transportasi Online
          • Untung Kamu Dinikahi
          • Arti Martin Tua Media Pembuka Fana Merah Jambu
          • Tradisi Moci Tegal si Jepang-nya Indonesia
          • Makanan 5 Negara Bahagia di Dunia
          • Profil dan Fakta di Balik Band Musik Kodaline
          • Ayu: Bernyanyi Bisa Mengelola Hatiku
          • Lirik Lagu Lagi Syantik - Siti Badriah
          • Soal Pribumi, Anies Maunya Apa?
          Powered by Blogger.

          Category

          • featured
          • Hiburan
          • Lirik Lagu
          • Lomba Keren
          • Musik
          • Profil Musisi
          • Sastra
          • Terhits
          • Tips Keren

          Contact Form

          Name

          Email *

          Message *