Pernahkah dengar kalau kota Tegal itu Jepangnya Indonesia? Ternyata julukan itu muncul karena tradisi unik masyarakat di sana. Satu yang menjadi alasan karena masyarakat Tegal memiliki tradisi yang sama dengan negeri para Samurai yaitu tradisi minum teh.
Jika di Jepang ada tradisi Sadou, yakni ritual upacara menyambut tamu dengan minum teh, maka masyarakat Tegal mengenal tradisi serupa dengan sebutan moci. Yaitu sebuah tradisi minum teh dengan poci yang terbuat dari tanah liat.
Belum bisa dipastikan kapan dan darimana tradisi moci berkembang di tengah – tengah masyarakat Tegal. Yang paling mungkin adalah ketika zaman pendudukan Jepang di Nusantara. Ini terbukti dengan berdirinya empat pabrik teh (teh Poci, teh Gopek, teh Tong Tji dan teh 2 Tang) di Slawi sekitar tahun 1940-an.
Namun sejatinya ada sedikit perbedaan antara Sadou dengan Moci. Jika di Jepang tradisi minum teh terkesan rumit dan bertele – tele, berbanding terbalik dengan Moci di Tegal.
Ini mungkin karena tradisi minum teh di Jepang berkembang di daerah pegunungan yang bersuhu dingin. Sehingga masyarakat disana melakukan ritual yang rumit dan lama demi menjaga kehangatan tubuh. Sedangkan Tegal yang berada di pesisir pantai utara pulau Jawa ini, dengan suhu panas terik mentari, sehingga tradisi minum teh di Kota Tegal tidak serumit di Jepang.
Tatacara minum teh di Tegal hampir sama dengan masyarakat di Indonesia pada umumnya. Yaitu memasak air lalu menaruh teh dalam wadah yang sudah disiapkan (kalau di Tegal memakai poci yang terbuat dari tanah liat) lalu menuang campuran air panas dengan teh kedalam gelas (juga terbuat dari tanah liat), di dalamnya terdapat gula batu.
Tujuan dari penggunaan gula batu sendiri agar gula yang terdapat di gelas tidak cepat larut dalam air teh. Jadi saat air teh dalam gelas sudah habis kita hanya menuangkan air teh dari poci kedalam gelas.
Belakangan tradisi ini lebih dikenal dengan sebutan cipokdud yaitu moci, ndopok karo udud (moci, ngobrol sambil ngrokok). Karena biasanya memang tradisi moci ini bisa di lakukan berjam – jam.
Tahu aci juga rokok menjadi teman setia dalam tradisi moci. Itulah beberapa informasi dari tradisi khas kota Tegal yaitu moci. Jika berkunjung ke Tegal jangan lupa mencoba tradisi unik yang satu ini ya.
Mau tau tempat seru lainnya? Nih Zoe Cafe, Tempat isi Perut Juga isi Otak
Sumber: Denias
scontent.cdninstagram.com |
Jika di Jepang ada tradisi Sadou, yakni ritual upacara menyambut tamu dengan minum teh, maka masyarakat Tegal mengenal tradisi serupa dengan sebutan moci. Yaitu sebuah tradisi minum teh dengan poci yang terbuat dari tanah liat.
Belum bisa dipastikan kapan dan darimana tradisi moci berkembang di tengah – tengah masyarakat Tegal. Yang paling mungkin adalah ketika zaman pendudukan Jepang di Nusantara. Ini terbukti dengan berdirinya empat pabrik teh (teh Poci, teh Gopek, teh Tong Tji dan teh 2 Tang) di Slawi sekitar tahun 1940-an.
Atau dengan kata lain tradisi minum teh di kota Tegal bisa jadi sebuah akulturasi budaya Jepang dengan pribumi.
Namun sejatinya ada sedikit perbedaan antara Sadou dengan Moci. Jika di Jepang tradisi minum teh terkesan rumit dan bertele – tele, berbanding terbalik dengan Moci di Tegal.
http://infotegal.com |
Ini mungkin karena tradisi minum teh di Jepang berkembang di daerah pegunungan yang bersuhu dingin. Sehingga masyarakat disana melakukan ritual yang rumit dan lama demi menjaga kehangatan tubuh. Sedangkan Tegal yang berada di pesisir pantai utara pulau Jawa ini, dengan suhu panas terik mentari, sehingga tradisi minum teh di Kota Tegal tidak serumit di Jepang.
Satu yang khas dan mungkin hanya ada di kota Tegal yaitu gula yang biasa di gunakan untuk moci adalah gula batu(bukan gula pasir)..
Tatacara minum teh di Tegal hampir sama dengan masyarakat di Indonesia pada umumnya. Yaitu memasak air lalu menaruh teh dalam wadah yang sudah disiapkan (kalau di Tegal memakai poci yang terbuat dari tanah liat) lalu menuang campuran air panas dengan teh kedalam gelas (juga terbuat dari tanah liat), di dalamnya terdapat gula batu.
Tujuan dari penggunaan gula batu sendiri agar gula yang terdapat di gelas tidak cepat larut dalam air teh. Jadi saat air teh dalam gelas sudah habis kita hanya menuangkan air teh dari poci kedalam gelas.
Belakangan tradisi ini lebih dikenal dengan sebutan cipokdud yaitu moci, ndopok karo udud (moci, ngobrol sambil ngrokok). Karena biasanya memang tradisi moci ini bisa di lakukan berjam – jam.
http://infotegal.com |
Tahu aci juga rokok menjadi teman setia dalam tradisi moci. Itulah beberapa informasi dari tradisi khas kota Tegal yaitu moci. Jika berkunjung ke Tegal jangan lupa mencoba tradisi unik yang satu ini ya.
Mau tau tempat seru lainnya? Nih Zoe Cafe, Tempat isi Perut Juga isi Otak
Sumber: Denias
Post a Comment
Terimakasih sudah membacanya! Tetap berbuat baik adalah pilihan.